*tarik nafas* *hembuskan*
Hari ini gue pergi ke rumah lama gue.
Bukan hanya untuk sekedar main, gue juga pengin mencari barang-barang yang belum sempet kebawa saat gue pindah ke rumah baru. Sesampainya di kamar, gue mendapati bahwa keadaan dan kondisi kamar gue seperti
Walau kadang gue juga suka bingung, kenapa
kita harus membereskan sesuatu, kalau nantinya juga bakal berantakan lagi? Ah,
pemikiran yang agak bloon tapi ada benernya juga. Tapi tekad gue sudah bulat,
gue akan tetap membereskan kapal pecah ini. *pasang iket kepala*
Kamar gue bisa dibilang kamar yang cukup
lengkap. Ada meja makan didalam, kamar mandi didalam, ada timezone, balkon, dapur
kecil, kulkas, dan ada ruang khusus untuk mendengarkan musik. Kamar 'khusus
mendengarkan musik' ini juga merangkap sebagai gudang, karena beberapa barang
suka gue masukin dengan tidak ber-kepri-kamaran. Kalau ada barang yang bikin
risih di kamar, gue selalu naro barang tersebut di kamar itu.
Kamar 'khusus mendengarkan musik' ini
juga sering dijadikan spot galau buat gue ataupun kakak gue.
Pernah, pada saat kami sekeluarga baru pindah, gue masuk ke ruang musik dan nyalain lagu Mari Bercinta -
Gue fikir dia bakal kasihan, atau setidaknya menenangkan gue..... dia malah ngakak.
"HAHAHAHA. HAHAHAHA. Kenapa lo nangis?
HAHAHAHA."
Monyet.
Rencana gue untuk galau karena pindah
rumah, jadi gagal total. Akhirnya, semenjak itu, gue mencari spot galau lain. Dan
membiarkan ruang itu hanya menjadi ruang mendengarkan musik.
Hari ini gue nggak beresin ruangan khusus
musik tersebut, karena pintunya dikunci, dan gue nggak tau kuncinya ada dimana.
Jadi, gue hanya membereskan apa yang ada di kamar. Niatnya, di postingan ini
gue mau foto before-after kamar gue setelah
dibereskan sama sebelum dibereskan.
Tapi bodohnya.... Gue lupa foto kamar pas
keadaan before nya.
Great. :)))))
Dulu, gue suka nge-print quotes-quotes dari Tumblr, dan
gue tempel di dinding-dinding kamar gue. Niatnya sih, ketika bangun di pagi
hari, gue langsung natap quotes-quotes tersebut dan
menjadi termotivasi. Nyatanya.... Tiap bangun gue selalu kesiangan dan end up tidak
menghiraukan quotes-quotes tersebut. Begok.
Gue juga menempel beberapa foto-foto gue
saat gue masih SD dan SMP di lemari gue. Setelah tadi gue liat lagi, semua foto
ini.... Membuat gue minder. Ada foto disaat poni gue rata karena kesalahan
potong rambut, ada juga saat gue botak, ada juga yang mirip Jarwo Kwat, dan
lain-lain.
Daripada lama, nih gue fotoin semua yang
udah gue ceritain diatas, dari mulai-mulai quotes-quotes yang ada di
tembok, sampai foto kamar gue setelah selesai dibereskan.
Ini adalah beberapa foto quotes-quotes yang gue tempel
di dinding.
Sangat super
sekali.
Ada juga quotes yang membuat gue
menjadi termotivasi untuk tidak minder, karena waktu dulu gue gembrot banget:
Abaikan
'beautiful' nya.
Kalo foto yang ini... eh, nggak sengaja
ke upload:
Meskipun pakai
masker, tetap bergaya.
Kalo quotes yang ini, gue
tempel di pintu masuk:
Ini benar banget.
Nah, sekarang, gue akan memperlihatkan
sebagian foto-foto aib gue semasa SD dan SMP yang gue tempel di lemari.
Dimulai dari foto laknat ini:
Bukan Jarwo Kwat.
Ada juga foto saat gue salah potong poni.
Poni kampret ini disebabkan oleh mas-mas barbershop gonderong yang
tidak bertanggung jawab memotong poni gue secara tidak berkepri-ponian. Abaikan
muka gue yang terlihat seperti orang India:
Foto Shahrukh
Khan waktu masih SD.
Kalo foto yang ini, diambil sewaktu gue
masih suka gaya rambut botak dan cepak:
Masih sodara-an sama Boboho.
Dan ini foto kamar gue setelah
dibereskan, walaupun masih banyak yang berantakan juga:
Kamar yang ada
gambar huruf R adalah kamar khusus galau mendengarkan musik
Oh iya, foto narsis lagi ah. Sekaliii
ajah.
Hidung gue
terlihat 2 kali lebih besar dari biasanya.
Setelah kelar ngeberesin kamar, gue
mendadak bersin-bersin karena banyak barang yang berdebu. Tapi nggak apa-apa,
yang penting gue puas sama hasilnya.
Gue membawa beberapa barang yang waktu
dulu belum sempet dibawa ke rumah baru. Seperti koleksi buku Tintin gue,
novel-novel, dan beberapa baju dan kemeja.
Hari sudah menjelang maghrib, gue
bergegas untuk pulang. Sebelum pulang, gue membuka pintu sedikit dan berbisik
ke dalam kamar:
"Kamar udah gue rapiin, ya. Jangan
diberantakin lagi... See you soon!"
Gue tutup pintu kamar, menguncinya, lalu
pulang.
No comments:
Post a Comment