07 June 2012

Is It Normal To Be Who I Am?





Tempramental dan sensitif.



Dua sifat yang menurut gue paling dibenci oleh banyak orang. Dan sialnya, dua sifat itu melekat di gue. 


I hate myself for being this sensitive.


Sifat dan sikap itu dua keadaan yang jauh berbeda. Sikap masih bisa dirubah. Sifat? Gue rasa butuh waktu yang lama buat mengubahnya. Bahkan, disatu poin, gue malah nggak yakin bisa dirubah.



Sangat susah untuk menahan emosi dan berpikiran positif dari suatu hal yang bersebrangan oleh persepsi gue;


Apa yang orang bilang dan bertentangan dari persepsi gue, gue lawan.
 Orang memberi kritik, gue susah buat terima. Disetiap masalah, hampir pasti gue yang jadi pemicu awal keributan dan berakhir jadi diem-dieman satu sama lain. Hal kecil sekalipun, gue akan nentang dan nggak mau kalah.


Emosi yang sebenernya terlihat bodoh dan nggak perlu, cuma sesaat, lalu pergi gitu aja. Dan di akhir, pasti gue yang selalu menyesal udah ngelakuin itu semua. Plus, ego gue juga tinggi. Gue selalu urung untuk bebesar hati memohon maaf duluan. 


Gue bodoh.
Sementara waktu terus jalan, gue pun harus makin dewasa. Sampai akhirnya, pertanyaan itu datang lagi.



"Mau sampai kapan kayak gini terus?"











----------------------------------------------------








I'm not psychopath.


I am really a nice boy. 


Go see me in real life.



You'll see.






So, I'm asking to myself, or even to you.


Is it normal to be who I am?
 



Because I keep on wondering.
















But then again, yeah, I hate myself.




















I really hate myself.

No comments:

Post a Comment